Sabtu, 02 Juni 2012

pembuatan koloid


Pembuatan Koloid
Kelompok :
1.       Liusandi
2.       Yazid
3.       Abid
4.       Radit
5.       khansa

I.                    Tujuan       : membedakan serta memahami pembuatan koloid secara kondensasi dan disperse
II.                  Alat & Bahan :
A.      Alat  :
1.      Lumping
2.      Gelas Kimia
3.      Tabung Reaksi dan ak
4.      Pembakar spirtus
5.      Pengaduk kaca
6.      Kaki tiga dan kawat
7.      Gelas ukur
8.      Labu elenmayer
9.      Pipet tetes
10.  Neraca
B.      Bahan :
1.      Gula pasir
2.      Serbuk belerang
3.      Agar – agar
4.      Minyak tanah
5.      Larutan FeCl3 jenuh
6.      Larutan sabun
7.      Aquaedest
III.                Cara kerja  :
Percobaan a : pembuatan sol dengan cara disperse
a.      Sol belerang dalam air
1.      Campurkan 1 bagian gula dengan 1 bagian belerang . gerus gengan alu dan lumping sampai halus
2.      Ambil 1 bagian campuran (dikit aja gak usah semua) dan campurkan dengan 1 bagian gula ( jumlah gula dan belerang yang sebelumnya di campur gula yang di campur harus sama). Gerus lagi sampai halus
3.      Ulangi langkah ke 2 sampai 4 kali
4.      Campurkan 1 bagian campuran yang ke empat kalinya di gerus dengan 50 ml air
5.      Aduk dan amati hasilnya
b.      Sol agar – agar dalam air
1.      Ambil agar – agar sebanyak 2 spatula kaca dan larutkan ke dalam gelas kimia berisi 25 ml air mendidih
2.      Dinginkan campuran itu dan perhatikan apa yang terjadi
3.      Ini namanya baru peptisasi
                    Percobaan B : pembuatan sol dengan cara kondensasi
1.      Panaskan 50 ml air dalam gelas kimia 100ml sampai mendidih
2.      Tambahkan Larutan FeCl3 jenuh setetes demi setetes sambil diaduk hingga larutan berwarna merah coklat.
3.      Amati hasilnya
      Percobaan C : pembuatan emulsi
1.      Masukan 1ml minyak tanah dan 5ml air ke dalam suatu tabung reaksi
2.      Sumbat ujung tabung dengan gabus atau karet
3.      Guncangkan dengan keras
4.      Letakan tabung di rak dan amati
5.      Lakukan langkah 1 dengan tabung reaksi lain. tapi, tambahkan juga 15 tetes larutan sabun ke dalam tabung reaksi
6.      Sumbat dengan gabus atau karet
7.      Guncangkan dengan keras
8.      Taruh di rak dan amati hasilnya
IV.                Hasil pengamatan
percobaan
Kegiatan pembuatan
Hasil
A
a.      Sol belerang (disperse)
Larutan keruh berwarna putih

b.      Sol agar – agar (disperse)
Menjadi padatan agar – agar
B
Sol  Fe(OH)3 (kondensasi)
Warnayna merah kecoklatan
c
a.      Campuran minyak tanah dan air
Awalnya berwarna putih, namun, lama kelamaan air dan minyak kembali terpisah dan air agak kruh

b.      Campuran minyak tanah , air, dan sabun
Awalnya warna putih, namun kelamaan air dan minyak terpisah terpisah. Namun, keduanya tercampur oleh air sabun

V.                  Pertanyaan
1.      Jelaskan perbedaan kondensasi dan dispersi
2.      Apa fungsi gula dalam pembuatan belerang
3.      Apa yang terjadi ketika FeCl3 dimasukan air mendidih? Tulis reaksinya
Jawaban
1.      Kondensasi: mengubah larutan sejati menjadi koloid dengan cara memperbeasar ukuran partikelnya
Dispersi : mengubah suspense menjadi koloid dengan cara memperkecil ukuran partikel
2.      Sebagai inet dalam proses mekanik untuk mengubah belerang jadi koloid
3.      Terjadi proses hidrolisis antara FeCl3 dengan air yang membentuk koloid. Dengan reaksi FeCl3 + 3H2O -> Fe(OH)3 + 3 HCl
         IV.       kesimpulan
                      Ada beberapa cara untuk membuat koloid, jika sebuah larutan ingin di jadikan koloid, maka bisa digunakan cara kondensasi yang mencangkup redox, hidrolisis, subtitusi. Namun jika dari suspensi bisa digunakan cara disperse yang mencangkup mekanik, peptisasi , dan busur bredik

Rabu, 23 Mei 2012

mengamati sifat garam sukar larut


Kelompok IV:
Ø  Dana
Ø  Fathur
Ø  Radit
Ø  Gajendra

MENGAMATI SIFAT GARAM SUKAR LARUT
I. Tujuan:membuatgaram yang sukarlarutdalam air
II. Alatdanbahan :
*      Raktabungreaksi
*      Tabungreaksi
*      Pipettetes
*      Larutan AgNO3 0,1 M
*      Larutan BaCl2 0,1 M
*      Larutan Na2SO4 0,1 M
*      LarutanNaCl 0,1 M
*      Larutan K2CrO4 0,1 M

III. Cara kerja:
Percobaan A:
1.       MasukanlarutanNaCl 0,1M kedalamtabungreaksisampaisetinggikuranglebih 2 cm denganmenggunakan pipet tetes
2.       Tambahkanlarutan AgNO3 0,1 M kedalamtabung yang berisilarutanNaClsebanyak 5 tetes. Amati perubahannya
Percobaan B:
1.       Masukanlarutan Na2SO4 0,1 M kedalamtabungreaksisampaikuranglebihsekitar 2 cm denganmenggunakan pipet tetes
2.       Tambahkanlarutan k2CrO4 0,1 M kedalamtabungreaksi yang berisi Na2SO4sebanyak 5 tetes. Amati perubahannya


Percobaan C:
1.       Masukanlarutan AgNO30,1 M kedalamtabungreaksisebanyakkuranglebih 2 cm denganmenggunakan pipet
2.       TambahkanK2CrO4 0,1 M kedalamtabungreaksi yang berisi AgNO3sebanyak 5 tetes. Amati perubahannya
Percobaan D:
1.       Masukanlarutan BaCl2kedalamtabungreaksikuranglebih 2 cm denganmenggunakan pipet tetes
2.       Tambahkan K22CrO4 0,1M kedalamtabungreaksi yang berisi BaCl2 sebanyak 5 tetes. Amati perubahannya

IV.  Hasilpengapatan
Percobaan
Pencampuran
Hasil yang terjadisetelahreaksi
A
AgNO3 + NaCl
Terbentukendapanputih
B
Na2SO4 + K2CrO4
Warnaberubahmenjadikuning
C
AgNO3 + K2CrO4
Terbentukendapanmerah
D
BaCl2 + K2CrO4
Terbentukendapankuningmuda

V. Pertanyaan :
1.       Tuliskan persamaan reaksi ion yang terjadi pada percobaan A , B , C , dan D
2.       Tuliskan nama dan rumus kimia keempat elektrolit sukar larut yang terbentuk pada percobaan ini
3.       Bagaimana rumus Ksp keempat elektrolit pada pertanyaan nomor 1 terhadap konsentrasi dan kelarutan
4.       Diketahui data sebagai berikut :
Senyawa
Ksp
AgCl
1,7 X 10-10
Ag2CrO4
1,9 X 10-12
a)      Hitunglah kelarutan AgCl dan Ag2CrO4 dalam 1 liter air murni (dalam gr/L air)
b)      Hitunglah kelarutan AgCl dalam 1 liter NaCl 0,1 M ( dalam mol/liter)
c)       Hitunglah kelarutan Ag2CrO4 dalam 1 liter AgNO3 0,1 M (dalam mol/liter)




Jawaban :
1 . AgNO3 -> Ag+ + NO3-
     NaCl -> Na+  + Cl-
     Na2SO4  -> 2Na+ + SO42-
     BaCl2 -> Ba2++ Cl-
     K2CrO4  ->2K+ + CrO42-
AgNO3 + NaCl
Na2SO4 + K2CrO4
AgNO3 + K2CrO4
BaCl2 + K2CrO4
è AgCl + NaNO3
è K2SO4 + NaCrO4
è Ag2CrO4 + KNO3
è BaCrO4 + KCl
       2.   AgCl             = perak klorida
             K2SO4           = kalium sulfat
             Ag2CrO4       =  perak kromat
BaCrO4            =  barium kromat
3.      a. s=√ksp                           b. ksp = [A]+ . [B]-
    kssp = s2
    
             4.  a. AgCl = S2                                   Ag2CrO4 = 4s3
              S = √1,7 x 10-5 M       S =√1,9/4 x 10-4 M
      
            b. NaCl -> Na+  +  Cl-                            AgCl -> Ag+ + Cl-
                10-1        10-1     10-1                                                                               10-1
            Ksp = [Ag+] [Cl-]
            1,7 x 10-10 = [Ag+] 10-1
              [Ag] = 1,7 x 10-9 M

           
c.   AgNO3 -> Ag+  NO3-                     Ag2CrO4 -> 2Ag+  +  CrO42-
      10-1              10-1         10-1                                              10-1
   Ksp =  [2Ag+]2 [CrO42-]
  1,9 x 10-12 = 10-2 [CrO42-]
  [CrO42-] = 1,9 x 10-10 M

VI. kesimpulan
      Setiap larutan mempunyai konsentrasi M yang berbeda untuk menjadi jenuh (s). ksp setiap larutan juga berbeda. Semakin rendah kelarutannya, semakin cepat dia mencapai titik jenuh. Begitu juga sebaliknya 

Rabu, 28 Maret 2012

kimia hidrolisis garam


LEMBAR KERJA SISWA

HIDROLISIS GARAM

Tujuan                  : untuk mengetahui sifat larutan garam yang terhidrolisis

Alat dan bahan :
1.       Lempeng tetes
2.       Pipet tetes
3.       Kertas lakmus merah dan biru
4.       Larutan KCL 1 M
5.       Larutan NaCH3COOH 1 M
6.       Larutan NH4Cl 1 M
7.       Larutan Na2CO3 1M
8.       Larutan Al2(SO4)3 1 M
Cara kerja            :
1.       Siapkan masing masing larutan
2.       Setiap larutan diteteskan dalam lempeng tetes sekitar 10 tetes
3.       Periksa larutan dengan mencelupkan kertas saring merah dan biru
4.       Amati perubahan warna yang terjadi pada kertas lakmus
Hasil pengamatan :
no
larutan
Perubahan warna
sifat
Lakmus merah
Lakmus biru
1
KCl
tetap
Tetap
Netral
2
NaCH3COO
biru
Tetap
Basa
3
NH4Cl
Tetap
Merah
Asam
4
Na2CO3
Biru
Tetap
Basa
5
Al2(SO4)
tetap
merah
asam

Pertanyaan:
1)      Garam manakah yang mengalami hidrolisis sebagian dan tidak sama sekali?
2)      Tulis reaksi garam yang terhidrolisis

Jawaban:
1)      Yang terhidrolisis : NaCH3COO, NH4Cl, Na2CO3, Al2(SO4)3                                                    
Yang tidak : KCl
2)       NaCH3COO -> Na+ + CH3COO-                        CH3COO- + H2O -> CH3COOH + OH-
 NH4Cl -> NH4+ + Cl-                                           NH4+ + H2O -> NH4OH + H+
 Na2CO3  -> Na+ + CO32-                                     CO32- + H2O -> H2CO3 + OH-
 Al2(SO4)3 -> Al3+ + SO42-                                    Al3+ + H2O -> Al(OH)3 + H+

Kesimpulan :
       Garam bias bersifat asam/basa berdasarkan komposisinya. Jika komposisi garam membunyai asam/basa kuat digabung dengan basa/asam kuat. Maka dia netral. Jika asam/basa lemah ditambah basa/asam kuat. Maka sifat yang lebih kuatlah penentunya.  Tapi , jika asam/basa lemah digabng dengan basa/asam lemah, hasilnya bias asam,basa, dan netralm ( tergantung Ka/Kb)

Rabu, 21 Maret 2012

laporan kimia buffer


Nama kelompok:
*      Khansa
*      Yazid
*      Liusandi
*      raditia

Judul: larutan buffer
Tujuan: mengetahui pH di larutan buffer dan yang bukan
Teori: larutan buffer atau dapar adalah larutan yang dapat mempertahankan pH jika ditambahkan sedikit asam/basa dan diencerkan
Alat & bahan:
v  Pipet ukur 10ml
v  Gelas ukur 10ml
v  Gelas kimia 50ml
v  Larutan CH3COOH 0,1M
v  Larutan CH3COONA 0,1M
v  Larutan NaOH0,1M
v  Larutan HCl 0,1M
v  Larutan NaCl0,1M
v  Aquadest
v  Indicator universal

Cara kerja
1.       Campur 15ml larutan CH3COOH 0,1M dengan  15ml larutan CH3COONa 0,1 M. ukur pH nya gunain indicator universal
2.      Bagilah campuran pada cara kerja 1-3 delas kimia. Masing-masing 10ml. beri nomor 1-3 pada gelas
3.     Gunain pipet, tambah 1ml, 5ml, 10ml HCl pada gelas no.1. aduk. Ukur pH pada setiap penambahan
4.    Ulangi cara no.3 pada gelas no.2. namun, ganti HCl dengan NaOH
5.     Untuk gelas ke 3, tambah aquades 10 mili saja. Tapi sebelum dan sesudah penambahan diukur dulu pHnya
6.     Ulangi langkah 1-5 . namun, ganti campuran dengan NaCl 0,1M




Hasil pengamatan
Jenis larutan
pH awal
pH setelah ditambah
HCl 0,1 M
NaOH 0,1 M
10ml H2O
1ml
5ml
10ml
1ml
5ml
10ml
CH3COOH+
CH3COONa
5
5
2
2
5
10
12
5
NaCl
8
2
1
1
10
12
12
5

Pertanyaan dan pembahasannya
Pertanyaan
1.       Bagaimana pengaruh penambahan asam, basa dan pengenceran terhadap besar pH masing-masing larutan?
2.      Larutan manakah yang bersifat buffer?
3.     Mengapa larutan buffer dapat mempertahankan pH?
Pembahasan
1.       Pada larutan pertama (CH3COOH+CH3COONa) pada penambahan HCl 0,1M sebanyak 5ml tidak terjadi perubahan pH tapi ketika sudah banyak mereka baru berubah. Begitu juga ketika ditambahkan NaOH. Kecuali ketika diencerkan, pH mereka tetap. Itu karena larutan 1 adalah buffer . sedangkan larutan ke 2 tidak. Karena dari semua percobaan. pHnya tak bertahan sama sekali
2.      Larutan pertama (CH3COOH+CH3COONa)
3.     Karena adanya campuran asam/basa lemah dengan basa/asam konjugasinya (dalam bentuk garam)

Kesimpulan: larutan buffer dapat mempertahankan pHnya walau ditambahi sedikit asam/basa. pH buffer juga dapat bertahan walau diencerkan. Namun jika buffer ditambah banyak asam/basa, pHnya akan berubah