Kamis, 02 Juni 2011

Tiga Sumpah Nabi


Kaum muslimin rahimakumullah!Sumpah biasanya digunakan utk menunjukkan atau mengemukakan kebenaran yg sesungguhnya. Dengan sumpah mestinya kita menjadi yakin dan tidak ragu sedikit pun terhadap kebenaran yg dimaksudkan di dalam sumpah itu. Untuk meyakinkan dan menarik perhatian kita tentang suatu persoalan yg sangat penting Allah SWT di dalam Alquran juga bersumpah dgn menyebut sesuatu. Di dalam hadis ternyata terdapat juga sumpah Nabi Muhammad saw sehingga apa yg menjadi sumpahnya itu sangat penting utk kita perhatikan agar kita semakin yakin. Di antara sumpah Nabi adl tentang tiga perkara sebagaimana hadis berikut. “Tiga hal yg aku bersumpah atas ketiganya tidak berkurang harta krn shadaqah tidak teraniaya seorang hamba dgn aniaya yg ia sabar atasnya melainkan Allah Azza Wa Jalla menambahinya kemuliaan dan tidak membuka seorang hamba pintu permintaan melainkan Allah membuka atasnya pintu kefakiran.” Harta Tidak Berkurang krn Shadaqah Salah satu keharusan kita sebagai muslim dalam kaitan dgn harta adl menunaikan zakat infak dan shadaqah . Namun tidak sedikit orang yg meskipun sudah mengaku muslim tetapi masih tidak mau menunaikan keharusannya itu. Di antara mereka ada yg khawatir bila ZIS itu ditunaikan hartanya akan berkurang bahkan bisa jadi ia menjadi miskin. Kekhawatiran itu merupakan sesuatu yg tidak beralasan hal ini krn Rasulullah saw memberikan jaminan bahwa bila seseorang menunaikan shadaqah maka hartanya justru akan bertambah. Memang pada saat ia keluarkan uang atau hartanya utk shadaqah hartanya memang akan berkurang tetapi dari dampak atau pengaruh positifnya ia akan memperoleh tambahan baik dalam bentuk jumlah maupun nilai dari harta itu sendiri. Dalam bentuk jumlah harta yg dishadaqahkan mungkin saja bertambah misalnya ia berdagang setelah keuntungannya besar ia bershadaqah maka orang yg diberinya shadaqah itu mendo?akan agar hartanya bertambah banyak dan do?a itu pun dikabulkan oleh Allah SWT sehingga perdagangannya semakin laris sehingga semakin banyak yg bisa dijual. Adapun nilai yg besar ini nampak dari keutamaan yg sedemikian besar yg diberikan Allah SWT kepada orang yg membelanjakan hartanya di jalan yg benar Allah SWT berfirman “Perumpamaan orang yg menafkahkan hartanya di jalan Allah adl seperti sebutir benih yg menumbuhkan tujuh butir. Pada tiap-tiap butir seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa saja yg Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas dan Maha Mengetahui.” . Keteraniayaan Membawa Kemuliaan Ada banyak contoh tentang orang yg dianiaya manakala mereka tetap sabar dan istiqamah dalam mempertahankan kebenaran yg diyakininya akan membawa pada kemuliaan dirinya dan si penganiaya yg merasa sebagai orang yg jauh lbh mulia menjadi manusia dgn segala kerendahan martabat kepribadian yg disandangkan kepadanya. Nabi Ibrahim as yg ketika itu masih muda belia mengalami penganiayaan dari Raja Nambrut hingga Ibrahim dibakar lalu ditolong oleh Allah SWT hal ini bukan membawa kehinaan bagi Nabi Ibrahim tetapi malah menjadikannya orang yg mulia hingga pengikutnya bertambah banyak. Kaum muslimin di Mekah pada masa Rasulullah saw juga mengalami penganiayaan dari orang-orang kafir mereka diboikot dibunuh disiksa hingga terusir dari kota kelahiran mereka. Namun hal itu tidak membuat Rasulullah dgn para sahabatnya menjadi hina tetapi justru membawa kemuliaan. Ketika para sahabat berhijrah ke Habasyah mereka mendapatkan perlindungan atau suaka dari Raja Najasi yg beragama Nasrani hingga akhirnya sang raja masuk ke dalam Islam sedangkan Rasulullah bersama para sahabat lainnya berhijrah ke Madinah yg kemudian berhasil menyatukan kaum kaum muslimin dari Mekah dan Madinah hingga menghasilkan kekuatan umat yg disegani. Di Mesir para aktivis dakwah pernah mengalami penganiyaan dari penguasa Mesir yg zalim pada waktu itu penganiayaan dimaksudkan utk menghambat dan menghentikan langkah-langkah dakwah tetapi gerakan dakwah justru semakin tersebar luas hingga ke berbagai negara di dunia krn para aktivis dakwah yg dipenjara menghasilkan karya tulis yg gemilang seperti Sayyid Quthb dgn Fi Dzilalil Qur?an terbunuhnya Hasan al-Banna menarik simpati dan pengusiran para akltivis dakwah membuat mereka bisa berdakwah ke berbagai negara. Oleh krn itu para pejuang kebenaran Islam tidak boleh takut menghadapi segala tantangan dan berbagai kendala krn hal itu pasti ada saatnya berlalu dan bila para pejuang menghadapi segala tantangan dan kendala dgn sikap istiqamah maka mereka akan menjadi orang-orang yg mulia begitulah yg terjadi pada Bilal bin Rabah sahabat Nabi yg budak lalu dibebaskan oleh Abu Bakar ash Shiddik krn istiqamahnya dalam mempertahankan nilai-nilai tauhid begitu juga dgn sahabat Abdullah bin Huzafah yg disambut dgn kemuliaan oleh Khalifah Umar bin Khattab krn ia istiqamah dalam menghadapi penganiayaan yg dilakukan oleh raja Romawi yg kejam. Mengemis Bertambah Fakir Seorang muslim sangat dituntut utk mencari rezeki secara halal dan terhormat guna memenuhi kebutuhan diri dan keluarganya. Karena itu dalam pandangan Islam bekerja utk mendapatkan nafkah secara halal merupakan sesuatu yg sangat mulia meskipun jenis pekerjaannya berat secara fisik dan pendapatan dari situ pun tidak besar. Adapun mencari harta dgn cara mengemis merupakan cara yg tidak terhormat meskipun banyak harta yg diperolehnya Rasulullah saw bersabda yg artinya “Seseorang yg membawa tambang lalu pergi mencari dan mengumpulkan kayu bakar lantas dibawanya ke pasar utk dijual dan uangnya digunakan utk mencukupi kebutuhan dan nafkah dirinya maka itu lbh baik daripada seorang yg meminta-minta kepada orang-orang yg terkadang diberi dan kadang ditolak.” . Oleh krn itu Rasulullah saw menilai bahwa orang yg kaya itu tidak semata-mata dgn sebab hartanya yg banyak hal ini krn meskipun jumlah hartanya banyak namun jika ia tidak pandai bersyukur atas harta yg sudah diperolehnya itu apalagi dgn hartanya yg banyak ia tidak bermartabat tetaplah ia dipandang sebagai orang miskin apalagi bila harta yg dimilikinya dicari dgn cara mengemis yg bila dgn waktunya yg tersedia ia bekerja atau berusaha dgn baik disamping lbh terhormat ia akan memperoleh harta yg lbh banyak dgn jiwa yg menyenangkan Rasulullah saw bersabda “Yang dinamakan kekayaan bukanlah banyaknya harta benda tetapi kekayaan yg sebenarnya adl kekayaan jiwa.” . Disamping itu sumpah Nabi ini menjadi benar krn biasanya semakin lama beban hidup seseorang semakin besar dan ia akan mampu menutupi kebutuhannya itu dgn berusaha yg halal dan terhormat namun bila dari mengemis ia tidak memperoleh dalam jumlah yg cukup sehingga di satu sisi kebutuhannya semakin besar sedang pendapatannya tetap seperti semula maka jadilah ia bertambah fakir. Karena itu tidak sedikit orang yg semula mengemis akhirnya menjadi pencuri krn ia merasa tidak cukup dari hasil mengemis itu bukankah ini membuat ia bertambah miskin secara ekonomi dan bertambah rendah martabatnya sebagai manusia. Kaum muslimin yg berbahagia!Demikianlah tiga sumpah Nabi Muhammad saw yg benar adanya sehingga harus mendapat perhatian kita agar kehidupan ini dapat kita jalani dgn sebaik-baiknya. Al-Islam - Pusat Informasi dan Komunikasi Islam Indonesia

sumber file al_islam.chm
sumber : http://blog.re.or.id/tiga-sumpah-nabi.htm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar